18 Desember 2008

Alasan Mantap ke Pelaminan

Akhirnya dia melamar Anda. Namun, Anda yang awalnya bersemangat mempersiapkan pernikahan belakangan malah maju mundur. Semakin dekat hari-H, perasaan Anda makin tak keruan. Haruskah dibatalkan?

Keraguan yang mendadak muncul menjelang pernikahan kerap dialami banyak orang. Ada perasaan waswas kehidupan baru tidak sesuai harapan. Bagaimana kalau ternyata lelaki yang dipilih tak sebaik bayangan Anda?

Anehnya, pada saat-saat seperti inilah biasanya semua keburukan pasangan muncul ke permukaan. Perilaku Si Dia yang selama ini bisa ditoleransi malah menjadi biang pemicu keraguan. Hal yang sepertinya remeh acap kali jadi pemicu konflik.

Jadi, sebelum memutuskan menikah sebaiknya Anda menimbang-nimbang lagi, apakah keputusan Anda sudah tepat atau belum. Agar tidak bingung, buatlah daftar alasan yang membuat Anda harus menikah dengannya dan apa yang menjadi keragun Anda.

Berikut ini beberapa poin penting yang menjadi alasan Anda untuk tak menyurutkan langkah ke pelaminan.

1. MENGENALI KARAKTER
Anda dan Si Dia bisa diibaratkan seperti buku yang terbuka. Anda mengenal betul bagaimana reaksinya bila sedang mengalami situasi tertentu, entah itu saat ia marah, bahagia, sedih, kesal dan kecewa. Hubungan yang terjalin sekian lama sepertinya cukup memperkaya pengetahuan Anda dan dia tentang karakter masing-masing. Hal ini penting dipertimbangkan karena dia idealnya akan menjadi teman Anda sepanjang hidup.

2. KEMATANGAN BERPIKIR
Sejak lama Anda mengetahui sosok dia sebagai lelaki yang mampu menjadi nahkoda yang baik dan bertanggung jawab. Ia orang yang bisa diandalkan untuk pemecahan setiap masalah. Terutama, Si Dia mampu melihat persoalan jauh ke depan dan bisa menjadi teman diskusi yang asyik. Selalu ada hal baru ketika Anda terlibat pembicaraan dengannya. Jika ia mempunyai kualitas seperti itu, untuk apa lagi Anda ragu menikah dengannya?

3. KECOCOKAN EMOSI
Anda merasa kebutuhan emosi Anda terpenuhi dengan kehadiran dirinya. Satu contoh kecil, dia bisa memenuhi kebutuhan emosi Anda yang ingin dimanja, diayomi, dan diemong. Ia orang yang dengan segenap daya dan upaya mendukung ketika Anda benar-benar membutuhkannya. Kebutuhan emosi Anda dan Si Dia bagaikan keping-keping puzzle yang saling melengkapi.

4. KEMAPANAN EKONOMI
Di awal hubungan, cinta memang memegang peranan, tapi ketika memasuki kehidupan pernikahan, urusan cinta bisa jadi nomor sekian. Beban hidup berumahtangga makin mahal, banyak hal perlu dibiayai, dari kebutuhan hidup sehari-hari sampai pendidikan anak. Kalau Anda melihat secara ekonomi Si Dia tidak bermasalah, mengapa harus berpikir dua kali untuk menikah dengannya? Meski Si Dia sekarang ini belum menunjukkan kemapanannya, setidaknya ia berbakat dan berpotensi ke arah itu.

5. MENYUKAI KELUARGANYA
Bagi masyarakat kita, pernikahan berarti penyatuan dua keluarga. Anda tidak hanya menikah dengan dirinya, tapi juga keluarga besarnya. Bagaimana hubungan Anda dengan keluarganya? Mereka menerima Anda dengan tangan terbuka, kan? Lantas, apa lagi yang dipersoalkan? Menikah dengan orang yang keluarganya Anda kenal dengan baik lebih menenteramkan daripada menikah dengan orang yang keluarganya tidak menyukai Anda.

Tidak ada komentar: